Worsnop GodLike
CSS3 By Worsnop GodLike !
Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!
Design By:Worsnop GodLike
Sabtu, 10 Maret 2012
0 tugas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.16
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 tugas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.12
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 tugas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.10
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 tuagas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.06
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Jumat, 09 Maret 2012
0 tuagas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
23.51
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 tuagas tik 3
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
23.51
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Senin, 20 Februari 2012
0 asking alexandria THE FINAL EPISODE
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
01.43
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 asking alexandria THE FINAL EPISODE
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
01.42
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
01.38
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Sabtu, 18 Februari 2012
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
23.38
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Minggu, 12 Februari 2012
0 cerita rakyat bari BELITUNG
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
23.39
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Asal Usul Pulau Belitung
Penulis: BULE SAHIB
ALKISAH, pada zaman dahulu, di Pulau Bali memerintahlah seorang raja yang adil dan bijaksana. Karena bijaksana dan adilnya, sang Raja sangat disegani dan disayangi rakyatnya. Dikisahkan sang Raja ini mempunyai seorang putri yang cantik jelita. Kecantikannya terkenal hingga ke berbagai pelosok. Hingga setelah menginjak dewasa, banyak pemuda daerah lain hendak melamarnya untuk dijadikan istri.
Pengkalan Limau - Tanjung Kelumpang
Suatu hari di antara para pemuda yang datang melamar itu terdapatlah seorang putra mahkota. Namun apa hendak dikata, lamaran itu ditolak putri sang Putri, sehingga Baginda merasa heran. Begitulah yang terjadi hingga lamaran tujuh putra mahkota kerajaan lain selalu ditolak sang putri.
“Mengapa putriku selalu menolak setiap lamaran yang datang?” begitu tanya baginda dalam hati. Baginda raja merasa heran dengan kelakuan putrinya itu. Ia juga malu kepada raja-raja sekitarnya serta khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang disembunyikan putrinya.
Karena penolakan tersebut selalu terjadi berulang-ulang, baginda pun bermusyawarah dengan permaisuri. Mencari tahu apa yang membuat sang putri menolak setiap lamaran pemuda yang ingin menjadikannya sebagai istri. Akhirnya, sepakatlah mereka berdua untuk memanggil sang putri dan menanyakan langsung kepadanya.
Pada satu saat permasisuri pun memiliki kesempatan yang tepat untuk memanggil putrinya dan menanyakan latar belakang tingkah lakunya. “Anakku yang cantik, mengapa selama ini ananda selalu menolak lamaran yang datang?” tanya sang permaisuri.
Ditanya demikian sang putri sempat terdiam sesaat. Akhirnya dengan berat hati, sedih bercampur malu sang putri pun menerangkan sikapnya. ”Bukanlah ananda tidak mau menerima lamaran itu. Tapi, merasa malu dengan penyakit yang sedang ananda derita ini,” jawab sang Putri. “Penyakit apakah yang sedang Ananda derita?” tanya sang Permaisuri lagi.
Ditanya demikian sang putri kembali terdiam. Dia tak berani menatap ibunya. Sang Permaisuri pun segera mendekati sang Putri dan memeluk putri kesayangannya itu. Dalam pelukan permaisuri, sambil terisak, sang Putri pun menceritakan ihwal penyakit yang sedang ia derita. Ia menderita penyakit kelamin.
Mendengar jawaban itu, permaisuri pun mengerti dan merasa sedih dengan nasib putrinya itu dan menyampaikannya kepada baginda. Mendengar berita itu baginda sangat bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat sayembara. Dipanggilnya hulubalang istana.
“Hai hulubalang, buatlah sebuah pengumuman ke seluruh negeri ini. Barang siapa dapat menyembuhkan sang putri, sebagai hadiah akan dinikahkan dengan putriku,” perintah baginda.
Disebarkanlah pengumuman itu ke seluruh negeri. Banyak orang yang datang untuk mencoba menyembuhkan sang putri. Namun, setelah berbagai ikhtiar dilakukan, tak satu pun yang berhasil. Putuslah harapan baginda terhadap kesembuhan putrinya. Karena tak berhasil, baginda pun memilih menempuh jalan lain. Mengasingkan sang putri ke sebuah semenanjung, di sebelah utara Pulau Bali.
Setelah segala sesuatu disiapkan, diantar baginda dan permaisuri beserta pembantu-pembantu istana yang telah ditentukan, sang putri berangkat ke tempat pengasingannya. Sesampai di tempat yang dituju, di tengah hutan, sang putri ditinggal sendiri. Kemudian, setelah memohon kepada dewata bagi perlindungan anaknya, dengan sedih baginda pun meninggalkan tempat tersebut.
Sebetulnya di hutan itu sang putri tak sendiri. Ia ditemani seekor anjing, bernama Tumang. Sesekali waktu datang beberapa orang pembantu istana datang melihat keadaannya sambil membawakan segala keperluan hidup.
Suatu hari, ketika sang putri sedang buang air kecil, dilihat oleh Tumang, anjing peliharaannya itu. Lalu, Tumang pun menjilati air kencing sang putri, juga sisa-sisa air kencing yang melekat di kemaluan sang putri. Sang putri pun membiarkannya. Kejadian seperti itu berlangsung hampir setiap kali sang putri kencing dan cukup lama. Satu keanehan terjadi. Penyakit yang diderita sang putri berangsur sembuh.
Sudah menjadi hukum alam bahwa, manusia adalah makhluk yang lemah. Begitu juga dengan sang putri. Sebagai seorang gadis remaja, ia juga mendambakan kehangatan kasih mesra seorang kekasih. Karena tanpa pengawasan, ditambah lagi asmara yang sedang menggelora, maka perbuatan dengan anjingnya itu berubah sebagai pelampiasan nafsunya yang sedang menggelora. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, kebiasaan sang putri berujung menjadi hubungan kelamin antara kedua makhluk berlainan jenis dan keturunan itu, hingga akhirnya sang putri pun mengandung.
Ketika rombongan dari istana datang meninjau, kelihatanlah bahwa keadaan putri telah berubah dari biasanya. Melihat keadaan itu, pemimpin rombongan menanyakan kejadian sebenarnya yang dialami sang putri. Setelah didesak, sang putri pun berterus terang dan menceritakan apa yang telah dilakukannya dengan si Tumang.
Begitu kembali ke istana, kabar buruk itu pun langsung disampaikan pemimpin rombongan kepada baginda dan permaisuri. Begitu mendengar kabar tersebut, bukan main murkanya baginda. Ingin rasanya ia segera menyudahi putrinya itu.
Setelah beberapa hari berfikir, baginda mendapat cara untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa putrinya tersebut. Pada suatu malam, baginda mensucikan diri dan memohon kepada dewata agar putrinya dihukum dengan jalan menghancurkan tempat yang dihuni putrinya berhubung tempat tersebut telah menjadi kotor, sehingga akan mencemarkan nama baik baginda.
Dengan kehendak dewata, beberapa hari kemudian turun hujan sangat deras disertai angin ribut yang sangat besar. Sekejap kemudian putuslah bagian semenanjung utara Pulau Bali yang ditempati sang putri diasingkan, lalu hanyut terapung-apung dibawa gelombang ke utara.
***
ADALAH Datu’ Malim Angin dan Datu’ Langgar Tuban, yang sedang memancing ikan menggunakan perahu sampan. Tengah asyik memancing, mereka berdua dikejutkan pemandangan aneh. Tak jauh dari tempat mereka memancing nampak sebuah pulau hanyut melintas terbawa arus laut.
Dalam keheranan, Datu’ Malim Angin segera mengayuh sampannya dan mengejar pulau hanyut tersebut. Begitu berhasil mencapai salah satu bagian pulau tersebut, Datu’ Malim Angin segera naik ke daratan dan mengikatkan tali sauh pada potongan sebatang pohon (konon kabarnya pohon mali berduri, red.). Setelah mengikatkan tali sauh di potongan pohon tersebut, Datu’ Malim Angin segera menancapkannya pada sebuah gunung dan melemparkan jangkarnya ke laut. Seketika pulau hanyut itu pun berhenti. Namun, karena baru terikat pada satu tiang, pulau itu terus berputar.
Melihat pulau tersebut masih terus berputar-putar, Datu’ Malim Angin pun berlari ke arah berlawan dari kayu pertama tadi. Pada sebuah gunung Datu’ Malim Angin berhenti dan mematahkan sebatang pohon baru’ (pohon waru, red.), lalu menancapkannya pada puncak gunung dimana ia tadi berhenti. Setelah itu barulah pulau hanyut tersebut berhenti berputar.
Secara turun temurun cerita pulau Bali yang Terpotong ini berkembang secara lisan di masyarakat. Lama kelamaan penyebutannya berubah menjadi Belitong.
Konon, gunung tempat pertama Datu’ Malim Angin menambatkan tali sauhnya dikenal dengan Gunung Baginde, terletak di Kampung Padang Kandis, Membalong. Gunung ini, oleh mereka yang percaya, dikenal sebagai pancang Selatan Pulau Belitung. Dan, juga menurut mereka yang percaya, sampai sekarang Datu’ Malim Angin masih ‘mendiami’ / menguasai gunung tersebut. Sedang gunung kedua, adalah Gunung Burung Mandi.
Penulis: BULE SAHIB
ALKISAH, pada zaman dahulu, di Pulau Bali memerintahlah seorang raja yang adil dan bijaksana. Karena bijaksana dan adilnya, sang Raja sangat disegani dan disayangi rakyatnya. Dikisahkan sang Raja ini mempunyai seorang putri yang cantik jelita. Kecantikannya terkenal hingga ke berbagai pelosok. Hingga setelah menginjak dewasa, banyak pemuda daerah lain hendak melamarnya untuk dijadikan istri.
Pengkalan Limau - Tanjung Kelumpang
Suatu hari di antara para pemuda yang datang melamar itu terdapatlah seorang putra mahkota. Namun apa hendak dikata, lamaran itu ditolak putri sang Putri, sehingga Baginda merasa heran. Begitulah yang terjadi hingga lamaran tujuh putra mahkota kerajaan lain selalu ditolak sang putri.
“Mengapa putriku selalu menolak setiap lamaran yang datang?” begitu tanya baginda dalam hati. Baginda raja merasa heran dengan kelakuan putrinya itu. Ia juga malu kepada raja-raja sekitarnya serta khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang disembunyikan putrinya.
Karena penolakan tersebut selalu terjadi berulang-ulang, baginda pun bermusyawarah dengan permaisuri. Mencari tahu apa yang membuat sang putri menolak setiap lamaran pemuda yang ingin menjadikannya sebagai istri. Akhirnya, sepakatlah mereka berdua untuk memanggil sang putri dan menanyakan langsung kepadanya.
Pada satu saat permasisuri pun memiliki kesempatan yang tepat untuk memanggil putrinya dan menanyakan latar belakang tingkah lakunya. “Anakku yang cantik, mengapa selama ini ananda selalu menolak lamaran yang datang?” tanya sang permaisuri.
Ditanya demikian sang putri sempat terdiam sesaat. Akhirnya dengan berat hati, sedih bercampur malu sang putri pun menerangkan sikapnya. ”Bukanlah ananda tidak mau menerima lamaran itu. Tapi, merasa malu dengan penyakit yang sedang ananda derita ini,” jawab sang Putri. “Penyakit apakah yang sedang Ananda derita?” tanya sang Permaisuri lagi.
Ditanya demikian sang putri kembali terdiam. Dia tak berani menatap ibunya. Sang Permaisuri pun segera mendekati sang Putri dan memeluk putri kesayangannya itu. Dalam pelukan permaisuri, sambil terisak, sang Putri pun menceritakan ihwal penyakit yang sedang ia derita. Ia menderita penyakit kelamin.
Mendengar jawaban itu, permaisuri pun mengerti dan merasa sedih dengan nasib putrinya itu dan menyampaikannya kepada baginda. Mendengar berita itu baginda sangat bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat sayembara. Dipanggilnya hulubalang istana.
“Hai hulubalang, buatlah sebuah pengumuman ke seluruh negeri ini. Barang siapa dapat menyembuhkan sang putri, sebagai hadiah akan dinikahkan dengan putriku,” perintah baginda.
Disebarkanlah pengumuman itu ke seluruh negeri. Banyak orang yang datang untuk mencoba menyembuhkan sang putri. Namun, setelah berbagai ikhtiar dilakukan, tak satu pun yang berhasil. Putuslah harapan baginda terhadap kesembuhan putrinya. Karena tak berhasil, baginda pun memilih menempuh jalan lain. Mengasingkan sang putri ke sebuah semenanjung, di sebelah utara Pulau Bali.
Setelah segala sesuatu disiapkan, diantar baginda dan permaisuri beserta pembantu-pembantu istana yang telah ditentukan, sang putri berangkat ke tempat pengasingannya. Sesampai di tempat yang dituju, di tengah hutan, sang putri ditinggal sendiri. Kemudian, setelah memohon kepada dewata bagi perlindungan anaknya, dengan sedih baginda pun meninggalkan tempat tersebut.
Sebetulnya di hutan itu sang putri tak sendiri. Ia ditemani seekor anjing, bernama Tumang. Sesekali waktu datang beberapa orang pembantu istana datang melihat keadaannya sambil membawakan segala keperluan hidup.
Suatu hari, ketika sang putri sedang buang air kecil, dilihat oleh Tumang, anjing peliharaannya itu. Lalu, Tumang pun menjilati air kencing sang putri, juga sisa-sisa air kencing yang melekat di kemaluan sang putri. Sang putri pun membiarkannya. Kejadian seperti itu berlangsung hampir setiap kali sang putri kencing dan cukup lama. Satu keanehan terjadi. Penyakit yang diderita sang putri berangsur sembuh.
Sudah menjadi hukum alam bahwa, manusia adalah makhluk yang lemah. Begitu juga dengan sang putri. Sebagai seorang gadis remaja, ia juga mendambakan kehangatan kasih mesra seorang kekasih. Karena tanpa pengawasan, ditambah lagi asmara yang sedang menggelora, maka perbuatan dengan anjingnya itu berubah sebagai pelampiasan nafsunya yang sedang menggelora. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, kebiasaan sang putri berujung menjadi hubungan kelamin antara kedua makhluk berlainan jenis dan keturunan itu, hingga akhirnya sang putri pun mengandung.
Ketika rombongan dari istana datang meninjau, kelihatanlah bahwa keadaan putri telah berubah dari biasanya. Melihat keadaan itu, pemimpin rombongan menanyakan kejadian sebenarnya yang dialami sang putri. Setelah didesak, sang putri pun berterus terang dan menceritakan apa yang telah dilakukannya dengan si Tumang.
Begitu kembali ke istana, kabar buruk itu pun langsung disampaikan pemimpin rombongan kepada baginda dan permaisuri. Begitu mendengar kabar tersebut, bukan main murkanya baginda. Ingin rasanya ia segera menyudahi putrinya itu.
Setelah beberapa hari berfikir, baginda mendapat cara untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa putrinya tersebut. Pada suatu malam, baginda mensucikan diri dan memohon kepada dewata agar putrinya dihukum dengan jalan menghancurkan tempat yang dihuni putrinya berhubung tempat tersebut telah menjadi kotor, sehingga akan mencemarkan nama baik baginda.
Dengan kehendak dewata, beberapa hari kemudian turun hujan sangat deras disertai angin ribut yang sangat besar. Sekejap kemudian putuslah bagian semenanjung utara Pulau Bali yang ditempati sang putri diasingkan, lalu hanyut terapung-apung dibawa gelombang ke utara.
***
ADALAH Datu’ Malim Angin dan Datu’ Langgar Tuban, yang sedang memancing ikan menggunakan perahu sampan. Tengah asyik memancing, mereka berdua dikejutkan pemandangan aneh. Tak jauh dari tempat mereka memancing nampak sebuah pulau hanyut melintas terbawa arus laut.
Dalam keheranan, Datu’ Malim Angin segera mengayuh sampannya dan mengejar pulau hanyut tersebut. Begitu berhasil mencapai salah satu bagian pulau tersebut, Datu’ Malim Angin segera naik ke daratan dan mengikatkan tali sauh pada potongan sebatang pohon (konon kabarnya pohon mali berduri, red.). Setelah mengikatkan tali sauh di potongan pohon tersebut, Datu’ Malim Angin segera menancapkannya pada sebuah gunung dan melemparkan jangkarnya ke laut. Seketika pulau hanyut itu pun berhenti. Namun, karena baru terikat pada satu tiang, pulau itu terus berputar.
Melihat pulau tersebut masih terus berputar-putar, Datu’ Malim Angin pun berlari ke arah berlawan dari kayu pertama tadi. Pada sebuah gunung Datu’ Malim Angin berhenti dan mematahkan sebatang pohon baru’ (pohon waru, red.), lalu menancapkannya pada puncak gunung dimana ia tadi berhenti. Setelah itu barulah pulau hanyut tersebut berhenti berputar.
Secara turun temurun cerita pulau Bali yang Terpotong ini berkembang secara lisan di masyarakat. Lama kelamaan penyebutannya berubah menjadi Belitong.
Konon, gunung tempat pertama Datu’ Malim Angin menambatkan tali sauhnya dikenal dengan Gunung Baginde, terletak di Kampung Padang Kandis, Membalong. Gunung ini, oleh mereka yang percaya, dikenal sebagai pancang Selatan Pulau Belitung. Dan, juga menurut mereka yang percaya, sampai sekarang Datu’ Malim Angin masih ‘mendiami’ / menguasai gunung tersebut. Sedang gunung kedua, adalah Gunung Burung Mandi.
Selasa, 24 Januari 2012
0 asking alexandri not the american average
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.54
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
00.44
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Rabu, 18 Januari 2012
1 Tugas TIK
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
22.25
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 ASKING ALEXANDRIA
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
04.24
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Asking Alexandria adalah band Post-Hardcore/Metalcore Inggris yang berasal dari kota York, North Yorkshire. Di bentuk pada tahun 2008 ketika Ben Bruce
»» Lead Guitar menghubungi kawan-kawan lamanya ketika dia kembali ke
Inggris setelah tinggal di Dubai. Formasi grup ini adalah: Ben Bruce, Danny Worsnop, Cameron Liddell »» Rhythm Guitar, Sam Bettley »» Bass, dan James Cassells »» Drums.
Awal terbentuk dan debut album (2008-2009)
Asking Alexandria mempunyai akar dari Dubai, United Arab Emirates. Dimana sang gitaris Ben Bruce membentuk sebuah band dan merilis satu full length album berjudul The Irony Of Your Perfection dan band ini di beri nama Asking Alexandria. Band ini tidak bertahan lama, mereka bubar, dan Ben Bruce mengatakan bahwa band nya yang di Dubai memakai nama Asking Alexandria gak lebih dari satu bulan, menyusul bubarnya band tersebut. Lagian band itu gak pernah mengadakan tur.
Pada tahun 2008 Bruce kembali ke Inggris, meninggalkan teman-teman mantan bandnya. Walaupun begitu Bruce
gak pernah berniat menggantung karir musiknya karena gak lama setelah
itu dia segera membentuk band lagi dengan anggota baru, dengan
memutuskan untuk tetap mengusung nama Asking Alexandria. Bruce menyatakan bahwa dialah yang memberi nama Asking Alexandria
kepada bandnnya, dan dia masih menyukainya serta makna dari nama ini
masih teringat, dan oleh karena itu dia memutuskan untuk tetap memakai
nama ini dalam proyek baru nya ini. Dia juga mengatakan dalam sebuah
posting blog bahwa Asking Alexandria yang sekarang bukan lah Asking Alexandria yang sama dengan yang merilis album The Irony Of Your Perfection. Baik itu dalam gaya maupun para anggotanya, lagian mereka adalah dua band yang berbeda.
Band ini semenjak di bentuk pada tahun
2008 telah mengalami beberapa kali pergantian anggota, termasuk dari
beranggotakan enam orang menjadi beranggotakan lima orang, dengan cabut
nya sang Synthesist Ryans Binns. Pergantian terakhir yang di ketahui adalah bassist Sam Bettley, yang menggantikan Joey Lankaster pada bulan Januari 2009. Lancaster
ikut manggung terakhir adalah di kampung halaman mereka York pada acara
Fibbers tanggal 4 Januari. Mereka berangkat ke Amerika Serikat sehari
setelah show tersebut untuk mempromosikan musik mereka melalui show-show
yang akan di adakan, sekalian untuk persiapan perekaman debut album
mereka.
Setelah melewati tahun 2008 dan
bulan-bulan pertama tahun 2009 dengan tur, mereka merekam album studio
debut mereka antara 19 Mei dan 16 Juni 2009 di The Foundation Recording
Studio di kota Connersville, Indiana, Amerika Serikat dengan Joey Sturgis sebagai produser mereka. Mereka menandatangani kontrak dengan Sumerian Records setelah perekaman album selesai, dan mereka merilis Stand up And Scream
pada tanggal 15 September 2009 melalui label baru mereka. Mereka
sepanjang tahun 2009 memfokuskan diri untuk mendulang sukses di AMerika.
Mereka ikut turing dengan band-band terkenal seperti Alesana, Enter Shikari, The Bled, dan Evergreen Terrace, dan banyak lagi.
Reckless & Relentless (2010-Sekarang)
Pada tanggal 22 Desember 2009, mereka
mengumumkan bahwa mereka bersiap mengerjakan album kedua mereka pada
bulan Januari. juga di umumkan bahwa merekan akan masuk studio pada 1
September lagi-lagi dengan produser Joey Sturgis. Kemudian
melalui twitter mereka mengatakan bahwa mereka mampu masuk studio pada
tanggal 22 Juni 2010. Mereka kemudian mengkonfirmasi melalui sebuah
interview dengan Shred News bahwa album ini di jadwalkan akan di rilis
pada awal 2011 dan di rencanakan album ini mengandung 12 lagu baru. pada
wawancara ynag sama, mereka mengatakan judul album ini belum stabil,
masih berubah-ubah. Pada wawancara berikutnya mereka mengatakan bahwa
album ini mungkin sudah bisa di pre-order pada bulan November 2010, dan
akan tersedia pada awal tahun 2011. Satu lagu Breathless sudah dimainkan live dan bisa ditemukan di Youtube. Danny juga merilis lirik-lirik dari album ini walau dia tidak mengatakan dari lagu mana saja lirik-lirik itu berasal.
Pada bulan Maret mereka merangsek keluar
untuk mengadakan tur di tahun baru ini, yang kemudian membawa mereka ke
amerika Utara, kali ini bersama band Attack! attack!, Breathe carolina,
band satu label mereka yaitu I ee Stars, dan bintang baru Metalcore dari
Inggris Bury Tomorrow. Tur ini membawa mereka sampai ke bulan April,
berakhir sepuluh hari sebelum mereka bersiap untuk tur Eropa pertama
mereka dengan Dance Gavin Dance dan untuk Fear and Faith, yang termasuk
didalamnya mereka akan tampil di acara festival tahunan Groezrock.
mereka memutuskan untuk tidak melajutkan tur eropa mereka dua hari
sebelum benar-benar berakhir untuk tampil di festival The Bamboozle di
kota New Jersey.
Mereka mengumumkan tur headlining pertama
mereka pada tanggal 2 Maret 2010, yang bertempat di North America.
Band-band pendukung untuk tur ini juga di umumkan seperti We Came As
Romans, From First To Last, Our Last Night, dan A Bullet For Pretty Boy.
Bruce juga mengkonfirmasi pada sebuah wawancara dengan
Inside Heavy bahwa mereka akan tampil di festival Thrash And Burn
sebagai band pendukung utama, walaupun dia tidak mengatakan band apa
saja lagi yang ikut tampil di acara itu. Kemudian di umukan bahwa Asking Alexandria akan di temani oleh Born Of Osiris di acara tersebut.
Sejak penampilan mereka di tur Thrash And Burn mereka membawakan lagu Breathless yang di masukkan ke dalam album kedua mereka reckless & Relentless. Mereka juga merekam versi kover dari lagu Right Now (na na na) nya Akon yang di rilis pada Punk Goes pop
3 pada bulan November 2010.Selama show di Las Cruces, New Mexico, pada
tur Short but Sweet yang di laksanakan pada awal Oktober, mereka di
tanyakan tentang album dan musik video mereka yang akan datang. Bruce menjawab dengan detil hal-hal yang berkaitan dengan album dan musik vidoe mereka tersebut. reckless & Relentless
akan bisa di pre-order pada bulan Desember, dan akan di rilis pada
bulan Februari. Dia juga mengatakan bahwa mereka akan merilis ulang stand Up And Scream dan termasuk kedalamnya sebuah bonus DVD yang akan mempunyai live video dari lagu If You Can’t Ride Two Horses At Once… Then You Should Get Out Of The Circus Mereka juga sedang mempersiapkan sebuah musik video untuk lagu A Prophecy yang akan di masukkan kedalam bonus DVD ini jika selesai tepat waktu.
Pada tanggal 23 November 2010, Asking Alexandria menambahkan sebuah EP (mini album) yang di beri judul Live Gone Wild untuk pre-order, yang di rencanakan akan di rilis pada tanggal 21 Desember 2010. EP ini berisi lagu baru Breathless dubstep remixes untuk A Single Moment Of Sincerity, dan Not The American Average , dua lagu kover Skid Row 18 And Life dan Youth Gone Wild, dan sebuah demo yang belum di rilis If Was Once, Possibly, Maybe, Perhaps A Cowboy King.
Di umumkan bahwa penerbitan ulang dari Stand Up And Scream
yang seharusnya di rilis pada tanggal 16 November 2010, kemudian
tanggal 21 Desember, kemudian di undur lagi tanggal 22 Maret dan di
undur agi sampai pada musim panas 2011dan akan di beri judul Stepped Up and Scratched.
Semua lgu di debut album akan ada disini dengan kover art work yang
baru dan paket yang baru juga. Mereka mengumumkan ini hampir di setiap
show mereka di Inggris dan akan di bawakan di acara Mice And Men dan
Chealsea Grin.
Pada tanggal 5 April 2011, Reckless & Relentless
di rilis seperti yang di rencanakan. Pada tanggal 11 April 2011 mereka
membuat debut tampil di TV nasional, mereka membawakan lagu Someone,
Somewhere, dan Closure pada acara Jimmy Kimmel Live!. Pada tanggal 5 Juli 2011, mereka merilis musik video untuk lagu Closure single pertama dari album Reckless & Relentless di sutradarai oleh Thunder Down Country. Pada tanggal 15 juli 2011, mereka merilis video musik untuk single ke dua To The Stage yang di sutradarai oleh Frankie Nasso. Pada tanggal 27 juli 2011, mereka mengumumkan jadwal tur mereka untuk 2012. Bruce
juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa mereka akan masuk studio
pada bulan Maret 2012 untuk menulis lagu dan perekaman album berikutnya.
Diposting oleh
worsop Wirawan
di
03.55
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
hari Ini aku Senang Sekali karena guru k mengajarkan tentang cara membuat Blog....;)
Tapi maaf yach kalau ada kekurangan dalam bog ku ini....... maklum pemula KK :-D
Tapi maaf yach kalau ada kekurangan dalam bog ku ini....... maklum pemula KK :-D
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
- worsop Wirawan
Labels
- PEMULA (1)
- Profil asking Lexandria (1)
- Video (3)
Diberdayakan oleh Blogger.
Free Music at divine-music.info